Bullwhip effect merupakan istilah yang digunakan dalam dunia inventory yang
mendifinisikan bagaimana pergerakan demand dalamsupply chain. Bullwhip yaitu
cambuk, alat untuk mengendalikan sapi atau banteng. Konsepnya adalah suatu
keadaan yang terjadidalam supply chain, dimana permintaan dari customer
mengalami perubahan, baik semakin banyak atau semakin sedikit, perubahanini
menyebabkan distorsi permintaan dari setiap stage supply chain. Distorsi tersebut
menimbulkan efek bagi keseluruhan stage supply chain yaitu permintaan yang
tidak akurat.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
bullwhip effect yaitu :
1. Demand
forecast updating
Peramalan permintaan dilakukan oleh hampir
setiap perusahaan karena tidak ada perusahaan yang bisa mengetahui pastiberapa
produk yang akan diminta oleh pelanggan pada suatu periode tertentu. Tingkat
akurasi ramalan biasanya meningkatsemakin kita mendekati periode yang
diramalkan karena informasi seperti order dari pelanggan, situasi pasar dan
sebagainyamenjadi semakin jelas. Untuk mengakomodasikan informasi dan
pengetahuan terbaru ke dalam ramalan, setiap saatperusahaan harus melakukan pembaharuan (updating) terhadap ramalan tersebut. Beberapa studi yang
dilakukan penelitimenimpulkan bahwa model ramalan yang digunakan bisa
berpengaruh terhadap intensitasbullwhip effect. Untuk permintaanyang
bersifat acak dengan distribusi yang identic bullwhip effect bisa lebih besar jika ritel menggunakan model
peramalanexponential smoothing, dibanding dengan metode moving average. Hasil penelitian juga mengatakan bahwa ramalan yang lebihhalus bisa
mengurangi bullwhip effect. Jadi, kalau misalnya perusahaan menggunakan model
peramalanexponential smoothing, koefisien alpha yang
lebih kecil (yang berarti bahwa permintaan terkini diberikan bobot yang kecil)
bisa mengurangibullwhip effect.
2. Order
batching
Order batching diperlukan karena proses produksi
dan pengiriman produk tidak akan ekonomis bila dilakukan dalam ukurankecil.
Pada model-model inventory yang berdasarkan prinsip economic order quantity (EOQ)kita bisa mengerti bahwa ukuranpesanan yang terlalu
kecil akan mengakibatkan ongkos-ongkos pesan yang terlalu besar. Perusahaan
yang mengaplikasikansistem MRP biasanya menggunakan model-model lot sizing,
yang pada hakekatnya sama dengan order
batching. Sama halnyadengan Silver Meal, least unit cost dan sebagainya pada prinsipnya dikembangkan untuk
membantu perusahaan untukmenentukan ukuran lot yang ekonomis.Penelitian
menunjukkan bahwa pola pesanan yang dibuat dengan mengikuti model Silver Meal akan mengakibatkan variabilitas yang berbeda dengan yang ditentukan
berdasarkan model least unit
cost.
3. Fluktuasi harga
Apa yang anda lakukan jika anda sebagai
manajer sebuah ritel supplier yang tiba-tiba memberikan diskon 10% untuk
produk-produk tertentu? Pastilah anda akan membeli lebih banyak dari ukuran
pesanan normal. Fenomena seperti ini sering terjadi.Ritel atau toko melakukan forward buying (membeli lebih awal) sebagai respon terhadap
penurunan harga yang sifatnyatemporer, yang akan berakibat pada prediksi pusat
distribusi. Akibatnya pusat distribusi akan memesan dengan jumlah besarke
pabrik. Pabrik merespon dengan meningkatkan aktivitas produksi, bisa dengan
lembur atau jasa luar, dan menambahpemesanan bahan baku ke supplier.Apa yang
terjadi? Pada saat material akan dikirim ke pabrik, penurunan harga
sudahberakhir dan ritel maupun toko-toko memiliki stock yang cukup besar.
Mereka tidak akan memesan lagi dalam waktu 2 atau 3bulan karena memang
permintaan konsumen akhir sebenarnya tidak berubah.
4. Rationing
& Shortage Gaming
Pada situasi dimana permintaan lebih tinggi
dari persediaan, penjual sering melakukan apa yang disebut rationing, yakni hanyamemenuhi seratus persen pesanan
pelanggan, namun hanya sekian persen dari volume yang dipesan. Jadi, kalau
persediaanyang ada hanya 800 unit dan pesanan seluruhnya ada 1000 unit, maka
semua pelanggan hanya dialokasikan 80% daripermintaan.mengetahui bahwa
permintaan mereka sering tidak dipenuhi seluruhnya, banyak pelanggan yang
berupayamembesarkan ukuran pesanan mereka dengan harapan kalau dilakukan rationing,
mereka masih memperoleh jumlah yangcukup.
Cara seperti ini merusak informasi pasar pada
supply chain. Pemain yang ada pada bagian hulu tidak akan pernahmendapatkan
informasi pasar yang mendekati kenyataan akibat motif gaming dan
spekulatif yang dilakukan oleh pelangganmereka. Pabrik yang ada di bagian hulu
tidak akan dengan mudah membedakan antara kenaikan pesanan yang
bermotifspekulatif dan peningkatan pesanan yang murni.
Pengurangan bullwhip effect bisa dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan
baik oleh pihak-pihak pada supply chain.Beberapa pendekatan yang diyakini bisa
mengurangi bullwhip effect adalah sebagai berikut :
1. Information
Sharing
Infiormasi yang tidak transparan akan
menyebabkan banyak pihak pada supply chain melakukan kegiatan atau dasar
ramalanyang tidak akurat. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengurangi bullwhip effect adalah dengan membagi informasipermintaan ke seluruh
pemain supply chain, termasuk pusat distribusi, pabrik maupun pamasok komponen
atau bahan baku.
2. Memperpendek atau mengubah struktur supply chain
Semakin panjang dan kompleks struktur suatu
supply chain, semakin besar terjadi distorsi informasi. Oleh karena itu cara
yangbaik untuk mengurai bullwhip effectadalah dengan merubah struktur supply chain sehingga menjadi lebih
pendek ataumemungkinkan terjadinya pertukaran informasi lebih lancer.
3. Pengurangan ongkos-ongkos tetap
Inovasi pada manajemen transportasi dan
distribusi banyak membantu pengurangan bullwhip effect. Penggunaan jasa logisticjuga bisa mengurangi bullwhip effect karena mereka bisa menggabungkan pengiriman produk
yang dimiliki oleh perusahaanyang berbeda-beda dalam satu truk
4. Menciptakan stabilitas harga
5. Pemendekan lead time
Bullwhip effect mengakibatkan banyakj inefisiensi
pada supply chain. Misalnya pabrik memproduksi dan mengirim lebih banyak
dariyang sesungguhnya dibutuhkan akibat salah membaca signal permintaan dari
pemaih hilir supply chain. Kegiatan di pabrik danpemasok menjadi fluaktuatif
sehingga terkadang mereka harus lembur menghadapi pesanan yang berlebih. Bullwhip effect bisadikurangi dengan mengerti terlebih dahulu
sebab-sebabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar