Dalam penerapannya, secara sekilas fungsi pembelian terlihat sederhana namun pada kenyataannya terdapat suatu hal tertentu yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan karakteristik barang yang dibutuhkan dan faktor-faktor eksternal di sekitar perusahaan. Oleh karena itulah manajemen dalam pembelian penting untuk diterapkan dalam perusahaan.
Definisi Managemen Pembelian
Pembelian (purchasing) adalah suatu proses pencarian sumber dan pemesanan barang atau jasa untuk membantu fungsi prosuksi dalam kegiatan prosuksinya. Bagian yang menangani atau melakukan pembelian ini adalah Purchasing Department (Bagian Pembelian) atau biasa juga disebut Procurement Department (Bagian Pengadaan).
Proses pembelian adalah tindakan-tindakan yang dilakukan secara berurutan dalam kegiatan pembelian, atau kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh bagian pembelian.Peran Pembelian Dalam Perusahaan
Pembelian mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan. Peranan tersebut antara lain sebagai berikut:
A. Salah Satu Fungsi Penting Dalam Bisnis
Dalam perusaan selalu ada 6 fungsi pokok yang dijalankan, yaitu creation function (Pencipta ide atau gagasan), finance function (Pengumpul, perencana dan pengawas keuangan), personnel function (Pengelola sumber daya manusia), purchasing function (Pengadaan barang/jasa), conversion function (Pengubah bahan produksi) dan distribution function (Penjualan barang/jasa yang dihasilkan).
Tanpa adanya salah satu fungsi diatas, sulit bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lancar. Sesuai dengan skala perusahaan beberapa bagian tersebut biasannya dapat dirangkap oleh satu atau dua bagian, tetapi bagian tersebut tetap harus ada dalam suatu perusahaan demi kelancaran perusahaan itu sendiri.
B. Salah Satu Elemen Pokok Dalam Proses Produksi
Tujuan dasar dari aktifitas suatu perusahaan adalah mengembangkan dan memproduksi barang yang dapat dipasarkan dengan memperoleh laba yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan interaksi yang tepat dari 5 elemen yg biasa dikenal 5M, yaitu Machines, Manpower, Materials, Money and Management.
Materials atau barang-barang merupakan daerah kehidupan suatu perusahaan, dimana barang tersebut dapat berupa bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi produk yang siap dipasarkan. Tanpa adanya managemen yang baik dalam mengelolah pembelian barang ini maka akan berdampak serius bagi suatu perusahaan. Barang-barang tersebut harus tersedia dengan mutu yang berkualitas, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan dengan harga yang sesuai/layak.
C. Sebagai Bagian Yang Bertanggungjawab Outside Manufacturing
Hasil prosuksi suatu perusahaan pada umumnya berasal dari 2 jenis sumber, yaitu buatan sendiri atau dibeli dari perusahaan lain. Bahan yang dibeli oleh bagian pembelian adalah bahan baku atau bahan setengah jadi. Dari proses pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian inilah yang nantinya akan mempengaruhi hasil produksi suatu perusahaan atau dengan kata lain bagian pembelian adalah bagian yang bertanggung jawab atas Outside Manufacturing dan bagian produksi bertanggung jawab atas Inside Manufacturing.
D. Sebagai Profit Centre Perusahaan
Bagian pembelian dapat dikatakan sebagai profit centre karena bagian ini dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Pada awalnya bagian pembelian dianggap sebagai cost centre, karena bagian ini merupakan bagian yang selalu mengeluarkan biaya. Tetapi ketika bagian ini menekan sedikit pengeluaran dari proses pembelian yang dilakukannya, makan bagian ini dapat meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat suatu perusahaan.
E. Sebagai Fungsi Strategis Perusahaan
Fungsi pembelian dikatakan fungsi strategis dalam perusahaan karena merupakan fungsi fital dalam suatu perusahaan dan merupakan fungsi yang juga dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan.
Prinsip Dalam Manajemen Pembelian
Prinsip merupakan hal pokok yang dijadikan pedoman dalam melakukan sesuatu. Pembelian juga mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman. Prinsip Pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian yang perlu dijadikan pokok atau acuan. Fungsi pembelian atau pengadaan dalam suatu perusahaan diadakan bukan untuk dirinya sendiri, tetapi diadakan untuk kepentingan bagian atau fungsi-fungsi lainnya. Oleh karena itu prinsip kerja dari fungsi pembelian harus diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan perusahaan.
Isi pokok dari prinsip pembelian itu adalah sebagai berikut:
Ø The Right Price
Salah satu dari prinsip managemen pembelian adalah the right price. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan.
Ø The Right Quantity
Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Ø The Right Time
The right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut.
Ø The Right Place
The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.
Ø The Right Quality
The right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan.
Ø The Right Source
The right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right quanlity.
Pada perkembangan purchasing managemen, prinsip-prinsip pembelian tidaklah jauh berbeda, ini membuktikan bahwa hal-hal diatas merupakan sebuah prinsip.
·
Sebelum menjelaskan mengenai
ERP ada baiknya kami mengambil rujukan pendapat dari beberapa ahli khususnya
sebagaimana disampaikan oleh Travis Anderegg dan Daniel O’Leary, berikut :
1. Travis
Anderegg mendefinisikan ERP sebagai:
ERP is a complete enterprise wide business software
solution. The ERP system consist of software support modules, such as:
marketing and sales, field service, product design dan development, production
and inventory control, procurement, distribution, industrial facilities
management, process design and development, manufacturing, quality, human
resource, finance and accounting, and information services
2. Daniel
O’Leary mendefinisikan ERP sebagai:
ERP system are computer based system design to
process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time
planning, production, and customer response. In particular ERP system will be
assumed to have certain characteristic.
·
Adapun definisi lain yang
dapat pula menjadi rujukan adalah sebagaimana ditemukan dalam situs Wikipedia, yang
menyatakan bahwa Enterprise resource planning (ERP)
is an enterprise-wide information system designed to coordinate all the
resources, information, and activities needed to complete business processes
such as order fulfillment or billing
Dari
beberapa definisi ahli dan wikipedia, dapat kiranya disampaikan beberapa
kesamaan ide yang mengarahkan pada satu pemahaman bahwa ERP adalah suatu
proses perencanaan yang terintegrasi dalam suatu organisasi, yang bersifat
lintas fungsional, terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat
merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien dan
dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
ERP
diyakini banyak pihak sebagai jawaban terhadap tantangan dalam persaingan di
dunia bisnis semakin kompleks dimana perusahaan-perusahaan mencoba untuk
meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan biaya
yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Sebagai suatu jawaban, ERP
mewujudkan kesuksesan sebuah perusahaan dengan cara mengintegrasikan sistem
informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan
manajemen yang lebih efisien dalam business procesnya. Ketika perusahaan
menjadi lebih efisien akan maka daya saing perusahaanpun menjadi semakin meningkat.
Namun
demikian pada kenyataannya sampai saat ini banyak perusahaan yang belum
mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh
aktivitas individual pada fungsi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara fungsi satu dengan
fungsi lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi
dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah
mengintegrasikan fungsi-fungsinya. Padahal data yang terintegrasikan dengan
baik dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan
keputusan oleh manajemen perusahaan. Dengan diterapkan ERP pada suatu
perusahaan. Maka fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi
finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya dapat
dintegrasikan dengan baik. Dalam hal ini ERP telah berkembang sebagai alat
integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke
pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.
ERP
merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan
teknologi informasi. Penggunaan ERP yang dilengkapi dengan hardware dan
software untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan data informasi pada setiap
area business processes untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat
karena menyediakan analisa dan laporan keuangan yang cepat, laporan penjualan
yang on time, laporan produksi dan inventori. Program ERP sangat membantu
perusahaan yang memiliki bisnis proses yang luas, dengan menggunakan database
dan reporting tools manajemen yang terbagi. Business processes merupakan
sekelompok aktivitas yang memerlukan satu jenis atau lebih input yang akan
menghasilkan sebuah output dimana output ini merupakan value untuk konsumen.
Software ERP mendukung pengoperasian yang efisien dari business processes
dengan cara mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dari keseluruhan bisnis
termasuk sales, marketing, manufacturing, logistic, accounting, dan staffing.
Implementasi
ERP pada perusahaan di Indonesia yang mempunyai harapan
untuk
mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang
lebih besar. Namun, pada saat implementasi banyak faktor yang dapat
menggagalkan implementasi dan merupakan masalah yang dihadapi antara lain :
Manajemen tidak menyediakan proyek tim yang terbaik
pada proyek implementasi menyangkut kompetensi anggota tim, kredibilitas dan
kreativitas tim proyek, kepemimpinan tim yang efektif, komitmen tim, tanggung jawab
tim, jumlah tim yang memadai, tanggungjawab yang tumpang tindih pada tim,
pendekatan kerja yang kurang jelas, tujuan yang tidak dipahami oleh tim proyek.
Manajemen tidak mampu membedakan bahwa e-business
bukanlah sekedar investasi teknologi informasi melainkan perbaikan proses
bisnis atau peningkatan bisnis dengan didukung teknologi informasi. Akibatnya
nilai investasi e-business yang ditanamkan tak bisa kembali, karena banyak
pimpinan perusahaan yang memiliki pengertian bahwa e-business adalah sekedar
investasi teknologi informasi, bukan investasi bisnis yang didukung teknologi
informasi.
Konsep
ERP sendiri mengalami perkembangan yang cukup panjang. Berawal dari dunia
industri yang memulainya dengan Material Resource Planning (MRP), Close-Loop
MRP, Manufacturing Resource Planning, ERP, Extended ERP II.
3. Implementasi
sistem informasi yang berbasis ERP.
Layak
sebuah sistem informasi, sebagai sebuah proses implementasi ERP dapat dibagi
menjadi tiga fase. Yaitu fase inisiasi, pelaksanaan dan penyelesaian proses.
Namun secara lebih mendetail, fase-fase ini dibagi menjadi fase insiasi, fase
evaluasi, fase negosiasi dan persetujuan, fase modifikasi, fase penyelesaian,
dan fase eksploitasi. Diantara fase-fase ini sangant mungkin terdapat tambahan
tahapan rekayasa proses bisnis dan konversi data.
Sebagaimana
dijelaskan pada bagian awal, tujuan dari implementasi ERP adalah untuk
menjalankan bisnis dengan lebih baik. Oleh Karena itu, implementasi harus
dilakukan oleh orang yang menjalankan bisnis itu sendiri. Bagaimana
implementasi ERP dapat dilakukan dengan baik tentunya membutuhkan beberapa
prasyarat dan kondisi sebagai berikut :
Implementasi ERP merupakan proyek besar yang
mencakup proses pengambilan keputusan dan melibatkan banyak orang di
perusahaan, termasuk manajemen.
Implementasi ERP harus dikerjakan oleh orang-orang
yang terlibat dalam proses bisnis sehingga tanggung jawabnya tidak dapat
diserahkan sepenuhnya kepada vendor. Konsultan atau vendor memang dapat
membantu dalam transfer pengetahuan, namun pelaku bisnis adalah pihak yang
paling mengerti serta memiliki kewenangan dan otoritas untuk mengubah cara dalam
mengerjakan sesuatu.
Implementasi ERP dapat berjalan apabila melibatkan
pihak / orang yang kelak akan mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karenanya
tidak dapat dipisahkan antara implementator dengan user. Mereka harus
menjadi bagian yang menyatu dalam sebuah tim.
Implementasi ERP membutuhkan pengorbanan waktu dari
serangkaian pekerjaan rutin yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam
bisnis dan operasional sehari-hari. Proses implementasi memang tidak dapat
dijadikan prioritas utama, tetapi tidak boleh dijadikan prioritas kedua dibawah
prioritas rutin dalam menjalankan bisnis dan operasional. Dalam hal ini
dibutuhkan kerelaan untuk meluangkan waktu.
ERP adalah bukan sekedar suatu sistem komputer. ERP
merupakan ‘people system’ yang dijalankan dengan dukungan software dan
hardware. Sehingga membutuhkan dukungan dan partisipasi dan manajemen. Dukungan
dan keterlibatan manajemen inilah yang sangat menentukan keberhasilan.
ERP memerlukan serangkaian nilai baru dalam
menjalankan bisnis. Jika perusahaan yang menerapkan ERP tidak mampu mengubah
proses kerja, maka implementasi ERP akan berakibat buruk. Karena aliran data
antar fungsi akan terjadi dengan sangat cepat.
Secara
umum, modul yang tersedia dalam software ERP terbagi atas modul utama yakni
Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya
Manusia:
Modul Operasi, terdiri dari :
General
Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution,
Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning
and Control, Project System, Environment Management.
Modul Financial & Akuntansi, terdiri dari
:
General
Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury,
Enterprise Controlling.
Modul Sumber Daya Manusia, terdiri dari :
Personnel
Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management,
Organizational Management, Travel Management.
Beberapa tips yang dapat diadopsi dalam rangka implementasi ERP di suatu perusahaan/organisasi, yaitu :
Beberapa tips yang dapat diadopsi dalam rangka implementasi ERP di suatu perusahaan/organisasi, yaitu :
4. Knowledge
& Experience
Knowledge
adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan,
jika segala sesuatunya berjalan lancar. Experience adalah pemahaman terhadap
kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan
kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan
orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak
bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya
atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan
pemahaman yg cukup.
5. Selection
Methodology
Ada
struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif.
Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya
berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian
ERP. Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari
proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya
manusia, analisa infrastruktur dan analisa software.
6. Analisa
Business Strategy.
Mencakup
beberapa hal seperti :
Level kompetisi di pasar dan ekspektasi pelanggan
Keunggulan komparatif yang dimiliki perusahaan
Strategi bisnis dan objective perusahaan
Proses bisnis eksis dan rencana perubahan proses
bisnis
Prioritas bisnis dan prioritas objective perusahaan
Target bisnis
7. Analisa People
Mencakup
beberapa hal, seperti :
Komitment manajemen dalam implementasi ERP.
Unit atau orang yang terlibat dalam implementasi
ERP
Komitment orang yang terlibat dalam tim
implementasi ERP
Harapan dan kebutuhan end user dari implementasi
ERP
Penghragaan manajemen terhadap kesuksesan implementasi
ERP
Keterlibatan konsultan dalam implementasi ERP dari
awal hingga akhir.
8. Analisa
Infrastruktur
Mencakup
beberapa hal, seperti :
Kelengkapan infrastruktur (overall networks,
permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
Ketersediaan anggaran dalam penyediaan
infrastruktur.
Kebutuhan infrastruktur untuk implementasi ERP
9. Analisa Software
Mencakup
beberapa hal, seperti :
Fleksibilitas software ERP terhadap kondisi
perusahaan.
Daya dukung service dari vendor
Analisa kebutuhan waktu
10. Purchasing
Menurut Para Ahli
Menurut
Sofjan Assauri (2008,p.223) Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting
dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab
untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu
dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu
dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut
investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.
Sedangkan
menurut Mulyadi (2007,p.711) aktivitas dalam proses pembelian barang adalah:
1. Permintaan
pembelian
2. Pemilihan
pemasok
3. Penempatan
order pembelian
4. Penerimaan
barang, dan
5. Pencatatan
transaksi pembelian
Permintaan
pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan satuan pekerjaan yang
ditujukan untuk memicu bagian pembelian melakukan pengadaan barang sesuai
dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang.
Penerimaan barang adalah contoh aktivitas tentang penerimaan kiriman dari
pemasok sebagai akibat adanya order pembelian yang dibuat oleh bagian
pembelian.
·
Beberapa pengertian tentang pembelian
(Purchasing):
Purchasing
adalah kegiatan pengadaan barang atau jasa untuk mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Tujuan utama dari purchasing department adalah untuk menjaga
kualitas dan nilai dari produk perusahaan, meminimalisasikan perputaran modal
yang dipakai untuk penyediaan stok barang, menjaga aliran barang masuk dan barang
keluar, dan memperkuat daya saing organisasi atau perusahaan. Purchasing juga
bisa dikatakan dalam penerimaan dan pemrosesan permintaan resmi (proses
pembelian barang), membuat penawaran dan mencari barang, evaluasi penawaran,
pemeriksaan atas barang yang diterima dan mengawasi atas penyimpanan dan
pemakaian yang tepat.
Purchasing
dapat diartikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan atas barang atau jasa
yang diperlukan oleh perusahaan dan dapat diterima tepat pada waktunya dengan
mutu yang sesuai serta harga yang menguntungkan.
Purchasing
adalah salah satu fungsi utama diantara fungsi-fungsi penting lainnya yang ada
didalam suatu perusahaan atau perhotelan, seperti: administrasi, pembukuan,
penjualan dan pemasaran. Pembelian telah banyak didefinisikan oleh para ahli
dengan meninjau sudut pandang yang berbeda namun pada dasarnya memiliki
pengertian yang sama.
Dari
pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa purchasing atau pembelian
adalah suatu usaha dalam memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa yang
diperlukan oleh perusahaan dengan melihat kualitas atau mutu, kuantitas dari
barang yang dikirim, serta harga dan waktu pengiriman yang tepat.
11. Purchasing
Department
Menurut
Nyoman Suarsana dalam buku Siklus Pengadaan Barang, Aplikasi di Perhotelan dan
Restoran (2007, p2) purchasing department merupakan tempat atau pusat
dilakukannya transaksi pembelian segala jenis barang keperluan operasional hotel,
sehingga bagian pembelian ini sering dikatakan sebagai pusat pembelian pada
perusahaan atau hotel yang bersangkutan. Bagian pembelian sebagai sub bagian
dari departemen akunting, yang bertugas membeli semua jenis barang keperluan
operasional hotel, baik barang untuk disimpan digudang sebagai barang
persediaan, maupun barang yang langsung dipakai oleh bagian yang meminta.
Barang yang dibeli dan langsung disimpan digudang disebut dengan stock items,
sedangkan barang-barang yang dibeli dan kemudian langsung diambil dan
dikonsumsi oleh bagian atau departemen yang memesan barang tersebut disebut
dengan direct use items atau direct used purchased.
Bagian
pembelian pada sebuah hotel, dianggap sebagai salah satu bagian
yang berperan sangat penting dalam ikut menentukan kelangsungan hidup hotel itu
sendiri, karena dengan menerapkan sistem dan prosedur yang dimiliki oleh
pengelola atau staf bagian pembelian, akan berpengaruh besar pula terhadap
keuntunganyang akan diperoleh oleh perusahaan atau hotel tersebut. Yang artinya
dengan keahlian mereka saat membeli barang dengan harga paling murah dan dengan
kualitas bahan yang standar, sehingga setelah diolah oleh bagian dapur akan
bisa dijual dengan harga yang sesuai atau standar menurut perhitungan standard
cost percent kepada tamu hotel, sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih
besar. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pembelian bahan
makanan adalah dengan memperhatikan kualitas produk dan dengan harga yang
serendah-rendahnya.
12. Ada 3
hal pokok yang perlu diperhatikan agar prosedur pembelian barang dapat berjalan
dengan efektif adalah:
Dibutuhkan
staf bagian pembelian yang memenuhi syarat yaitu staf yang jujur, adil terhadap
semua supplier dan tidak mau diajak kolusi oleh supplier dari pihak manapun.
Disamping itu, harus mengetahui tentang asal dari barang atau bahan yang akan
dibeli, karakteristik dari bahan yang akan dibeli, cara penyimpanan dari barang
yang akan dibeli, tahu cara memilih atau menyeleksi bahan dan spesifikasi
barang atau bahan yang akan dibeli.
Adanya
pedoman yang dipakai oleh staf bagian pembelian dalam membeli bahan makanan
yang dikenal dengan istilah standard purchase specification yang meliputi tentang
kualitas barang, ukuran, berat, dan lain sebagainya. Dokumen standard purchase
specification terutama barang atau bahan makanan perlu disiapkan dan dimengerti
betul untuk dipakai sebagai pegangan oleh staf bagian pembelian, staf bagian
penerima barang dan tentu juga oleh pihak supplier sebagai perusahaan pemasok
barang atau bahan.
Penggunaan
metode dan prosedur pembelian yang efektif yaitu dalam proses pembelian bahan
makanan supaya diusahakan tidak terlalu banyak mempergunakan formulir-formulir
yang dapat menghambat kelancaran proses pembelian barang itu sendiri.
13. Bagian
Pembelian
Menurut
Nyoman Suarsana dalam buku Siklus Pengadaan Barang, Aplikasi di Perhotelan dan
Restoran (2007, p23) sebagai bagian yang cukup penting pada sebuah hotel,
bagian pembelian dengan ke tiga sub bagiannya sudah tentu dalam melakukan
pekerjaannya mempunyai target atau sasaran dalam setiap
kegiatannya yang berhubungan dengan transaksi pembelian barang keperluan
operasional hotel. Target atau sasaran yang dimaksud adalah dalam proses
pembelian barang untuk persediaan digudang, maupun pembelian untuk memenuhi
permintaan barang oleh bagian lain, sejak pembuatan purchase requisition sampai
menjadi purchase order, kapan barang akan dikirim ke hotel dan berapa lama
proses yang diperlukan.
Untuk
mencapai target itu, bagian pembelian diperlukan sebuah analisa dan perhitungan
yang matang dan selanjutnya secara transparan dapat diinformasikan
halangan-halangan yang terjadi selama proses pembelian kepada bagian-bagian
yang meminta barang. Dengan memberikan informasi yang baik dan akurat, maka
nantinya tidak jadi bahan pertanyaan oleh bagian atau departemen yang
bersangkutan. Untuk mengantisipasi agar barang datang tepat pada waktunya,
sesuai dengan tanggal permintaan, maka bagian pembelian perlu untuk memberikan
penjelasan kepada kepala bagian lainnya atau department heads, seperti :
1. Front
Office Department
2. Food
& Beverage Department
3. Housekeeping
Department
4. Engineering
Department
5. Dan
department lainnya
Dalam
melakukan pengisian purchase requisition khususnya barang-barang yang berupa
spare part dengan spesifikasinya tertentu dan bahan makanan terutama makanan
imported dan makanan musiman, supaya bagian yang meminta barang dapat
mengetahui dan memahami waktu atau proses dan tanggal pengirimannya. Dengan
mengetahui berapa lama waktu pengiriman barang jenis spare part atau
barang-barang musiman dengan spesifikasi tertentu, maka kepada bagian seperti
engineering dan bagian dapur yang memerlukan barang-barang tersebut dapat membuat
perencanaan dan jadwal pembelian barang dengan lebih tepat waktu atau lebih
awal. Artinya agar tidak meminta barang keperluan operasional yang khusus pada
saat keadaan sudah sangat kritis atau penting yang biasa disebut dengan last
minute order.
14. Teknik
Membeli Barang
Menurut
Nyoman Suarsana dalam buku Siklus Pengadaan Barang, Aplikasi di Perhotelan dan
Restoran (2007, p25) bagian pembelian oleh manajemen atau pemilik perusahaan
diberikan kepercayaan untuk membeli barang-barang keperluan operasional hotel.
Untuk mendapatkan barang-barang akan dibeli bagian pembelian harus mempunyai
cara atau teknik tertentu, dimana dengan teknik yang dimiliki tujuannya adalah
untuk mendapatkan harga beli barang yang paling murah dan dengan kualitas
barang yang paling baik. Selain itu diperlukan teknik membeli barang yang lain,
seperti melakukan pendekatan kepada supplier, yaitu bagaimana caranya agar
supplier yang tadinya tidak bersedia untuk mengantarkan barang dagangannya ke
hotel, namun setelah melakukan pendekatan dan dengan teknik-teknik tertentu,
pada akhirnya supplier bersedia untuk mengantarkan barang-barang pesanan yang
penting, walaupun kondisi pembayarannya dilakukan secara kredit.
15. Sistem
Atau Cara Pembelian Barang
Menurut
Nyoman Suarsana dalam buku Siklus Pengadaan Barang, Aplikasi di Perhotelan dan
Restoran (2007, p27) didalam bagian pembelian terdapat beberapa sistem atau
cara pembelian barang pada sebuah hotel yaitu:
·
Sistem Kontrak
Sistem
atau pembelian barang untuk bahan makanan terutama jenis sayuran, buah-buahan
dan makanan yang musiman adalah dengan mempergunakan surat perjanjian kontrak.
Kontrak dilakukan dengan satu supplier atau lebih. Dalam surat kontrak
ditekankan dalam mengenai kualitas, kuantitas dan harga barang. Masa berlaku
surat kontrak untuk bahan makanan bisa mencapai 3 atau 6 bulan dan
pembayarannya tetap dilakukuan setiap bulan.
·
Sistem Harian dan Bulanan
Pihak
perusahaan atau hotel bisa dengan bebas membeli barang-barang keperluannya dari
beberapa supplier atau dari beberapa toko supermarket yang ada disekitarnya.
Dengan cara seperti ini pihak hotel tidak perlu melakukan sebuah analisa yang
terlalu ketat terhadap kinerja dari beberapa supplier untuk dipilih. Cukup
dengan berbelanja pada toko terdekat, toko swalayan bahkan pasar tradisional
yang harganya lebih murah, baik secara kontan maupun secara utang bulanan.
Namun sistem dan prosedurnya harus tetap sama yaitu dengan mencari informasi
dimana toko atau supermarket dan pasar yang kualitas dan harga barangnya paling
murah.
·
Pembelian secara kontan
Di
bagian pembelian sebuah hotel pada umumnya menyiapkan uang kas yang jumlahnya
tidak terlalu banyak yang disebut dengan kas kecil atau petty cash. Kas kecil
ini dipergunakan untuk membeli barang keperluan operasional hotel, terutama
bahan makanan keperluan dapur yang sering diminta secara mendadak. Pembelian
dengan cara kontan dengan menggunakan kas kecil dilakukan untuk membeli bahan
makanan atau minuman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hal seperti ini
sering dilakukan pada saat gudang atau bagian dapur kehabisan bahan makanan
yang sangat diperlukan pada saat itu juga. Pembelian secara kontan tidak dapat
dilakukan setiap hari, tetapi hanya dilakukan jika keadaan sangat mendesak dan
disinilah peranan seorang buyer atau driver dibagian pembelian sangat
diperlukan kemampuannya.
16. Prinsip
Dalam Purchasing (Pembelian)
Menurut
Indrajit dan Djokopranoto (2009) prinsip adalah hal pokok yang dijadikan
pedoman dalam melakukan sesuatu, oleh karena itu, yang dimaksud dengan
prinsip-prinsip pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi
pembelian yang perlu dijadikan pedoman atau acuan. Fungsi pembelian atau bagian
pembelian diadakan dalam suatu organisasi perusahaan bukan untuk dirinya
sendiri, tetapi terutama untuk organisasi lain, yaitu organisasi produksi, atau
fabrikasi, atau marketing atau lainnya. Fungsi pembelian diadakan untuk
melayani atau menunjang organisasi lain tersebut. Oleh karena itu,
prinsip-prinsip kerjanya harus sedemikian rupa sehingga juga berorientasi pada
aktivitas penunjang seperti yang ditugaskan tersebut dan prinsip kerja dari
fungsi pembelian harus diatur supaya mampu memberikan kontribusi yang besar
bagi keberhasilan perusahaan.
17. Prinsip
dari purchasing yaitu:
1. The
Right Price
The
right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang
layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan.
2. The
Right Quantity
Jumlah
yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan
oleh suatu perusahaan atau perhotelan pada saat tertentu.
3. The
Right Time
The
right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan.
Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada
persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut.
4. The
Right Place
The
right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau
diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.
5. The
Right Quality
The
right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai
dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan.
6. The
Right Source
The
right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat.
Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the
right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right
quanlity.
18. Tugas
Dan Tanggung Jawab Purchasing (Pembelian)
Menurut
Sofjan Assauri (2008,p.228) tanggung jawab bagian pembelian berbeda - beda dari
setiap perusahaan tergantung pada luasnya aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Tanggung jawab bagian pembelian antara lain adalah:
Bertanggung
jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat
dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang perusahaan
akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.
Bertanggung
jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan - bahan baru
yang dapat mengguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain,
harga dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi produk perusahaan, harga
dan desainnya.
Bertanggung
jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan perputaran (turn over)
bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam perusahaan dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Bertanggung
jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data dan perkembangan pasar,
perbedaan sumber-sumber penawaran (supply) dan memeriksa produk supplier untuk
mengetahui kapasitasnya dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
perusahaan.
Sebagai
tambahan, kadang bagian pembelian bertanggung jawab atas pemeliharaan
bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan
persediaan.
19. Tugas-tugas
yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab antara lain
adalah:
Membuat
dan mencetak PO (Purchase Order) dan mengirimkannya ke supplier, agar proses
pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang
diinginkan.
Melakukan
input biaya- biaya yang timbul untuk pengiriman barang yang dibebankan kepada
penerima barang.
Membuat
laporan bulanan untuk pembelian dan outstanding PO, untuk menjadi bahan
informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.
Melakukan
pembelian alat-alat , barang, seperti office supplies, agar tersedia sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh setiap departemen.
Setiap
nama barang atau item yang ada di dalam PR (Purchase Requisition ) harus
membuat perbandingan harga (quotation) paling sedikit 3 supplier untuk
pembelian alat-alat, barang, obat dan lain-lain, yang nantinya akan dilampirkan
kedalam PR tersebut.
Membuat
perbandingan harga untuk sayuran, buah-buahan, daging, poultry, seafood, dairy
dan groceries yang selau dilakukan setiap bulannya.
Mencari
kualitas barang dan harga barang untuk keseluruhan PR dari setiap department
yang berbeda.
Bertanggung
jawab atas kelancaran pesanan, pengiriman dan pengembalian pembelian barang.
Menjaga
komunikasi yang terbuka dan efektif antara departemen lainnya.
Menjaga
komunikasi dan hubungan yang baik dengan supplier.
Kepada Yth,
BalasHapusTo : PERUSAHAAN BUMN
& SWASTA NASIONAL.
Di Tempat.
Up/attn : Pimpinan Perusahaan, HRD & Finance Manager , Accounting
Perihal : Surat Perkenalan & Kerjasama
Terlampir : 1 Perincian Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond
Dengan Hormat,
Salam hangat dari PT. JASA MULYA ABADI (Consultan Bank Garansi Dan Asuransi)
Perkenankan kami untuk memperkenalkan perusahaan kami, PT. JASA MULYA ABADI .
Dimana kami telah di back up beberapa perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN serta Perusahaan kami telah ditunjuk untuk memasarkan bank garansi yang terbitkan oleh Bank diantaranya:BANK BNI , BRI , BCA , BII , EXIM , DKI , BTN , SINARMAS , MUTIARA , AGRA , KALTIM , SUMSEL , BUMIPUTERA , serta bank dan Asuransi Penerbit lainnya.Pada kesempatan ini kami menawarkan kerjasama dibidang penerbitan bank Garansi / Surety bond,dimana didalam penerbitannya kami memberikan prosedur relatif mudah yaitu : NON COLLATERAL (Tanpa Agunan), Serta Jaminan polis siap kami antar.
Jasa General Insurance Bank Garansi Dan Asuransi Yang Kami Tawarkan Diantaranya :
Ø JAMINAN PENAWARAN (Bid Bond)
Ø JAMINAN PELAKSANAAN (Performance Bond)
Ø JAMINAN UANG MUKA (Advance Payment Bond)
Ø JAMINAN PEMELIHARAAN (Maintenance Bond)
1.Contractor all risk (CAR)
2.Conprenshive general liability ( CGL)
3.Workman compensation liability (WCL)
4.Automobile liability (AL)
5.Custom bond
6.Property all risk (PAR)
7.Erection all risk ( EAR)
8.Marine hull insurance (MH)
9.Cargo
10`. Sp2d Akhir Tahun ( Surat Perintah Pencairan Dana )
Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.
Demikianlah penawaran dari kami, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang,atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
salam .
KHAIDIR MUIS
Div.Marketing
PT. JASA MULYA ABADI
(Insurance – Bank Guarantee & Surety Bond)
Jl. Harapan Mulya IV No. 38, Kemayoran - Jakarta Pusat
Telp : 021-4260719 (Hunting)
Fax : 021-4252048
Email : khaidirmuis.jma@gmail.com
Mobile : 081367312690